Wednesday, April 30, 2008

Untuk Awal Blok Cepu Bisa Produksi 35 barel/hari

Selasa, 29 Apr 2008

BOJONEGORO-Produksi awal Empat dari lima sumur Migas di Banyuurip yang masuk kawasan Blok Cepu bisa mencapai 35 ribu barel perhari. Namun karena keterbatasan sarana early production maka empat sumur hanya dikeluarkan 20 ribu barel saja.

"Dari lima sumur di Banyuurip tekanan dari dalam masih diatas normal sekitar 1500 psi," kata Kunto Wibisono Manager Development Mobil Cepu Limited (MCL) kepada wartawan koran ini. Menurutnya dengan tekanan yang jauh diatas normal dari perut bumi tersebut menunjukkan kandungan minyak Banyuurip sangat besar dan melebihi perkiraan yang ada.


Pria itu kemudian menjelaskan dari lima sumur yang ada nantinya hanya empat yang akan diaktifkan untuk produksi awal. Sementara satu sumur hanyalah sumur back up saja. "Dan saat ini pengeboran sudah selesai semua," imbuhnya.

Dia juga menjelaskan dari sumur yang ada sebenarnya mampu menghasilkan 7 ribu barel perhari. Sehinga ditotal jika diaktifkan semua menurut dia produksi awal bisa mencapai 35 ribu barel perhari. "Namun karena keterbatasan pembuangan dan penampungan serta sarana minim kami hanya akan mengeluarkan minyak 20 ribu barel saja untuk produksi awal," imbuhnya.

Bahkan pria itu juga mengungkapkan saat ini pengeboran sumur A3 Banyuurip sudah selesai. Selain itu seluruh peralatan seperti Rig dan kelengkapan pengeboran lainnya sudah dipindahkan ke Sumur Migas Jambaran tak jauh dari Sumur Banyuurip. "Peralatan dan RIG sudah dipindahkan tinggal ngrakit saja dan akan akan kita lakukan pengeboran segera di Jambaran," imbuhnya.

Dia menjelaskan untuk memastikan cadangan gas dan minyak di sumur Jambaran tersebut pihaknya memerlukan penambahan satu sumur ekpslorasi dari satu sumur yang ada. Dia juga menuturkan eksplorasi sumur Jambaran tersebut membutuhkan waktu paling tidak tiga bulan.

Terkait Sumur Alastuwo Barat pria itu menuturkan kemungkinan sumur tersebut baru akan dieksplorasi tiga bulan lagi dari sekarang. Yang jelas menurutnya akan dilakukan sosialisasi terlebih dulu. "Paling tidak pertengahan tahun baru akan dimulai," tuturnya.

Yang jelas lanjut pria itu hasil dari pengeboran sumur kajian yang dilakukan pihaknya semakin optimis bahwa cadangan minyak di Blok Cepu mencapai 250 juta barel. termasuk di sumur Banyuurip nantinya akan ada 49 sumur. Yakni, 32 di antaranya sumur produksi, sisanya sumur injeksi (untuk mendorong minyak ke atas). Selain di sumur Banyuurip, sumur-sumur minyak itu berada di Alastuwo Barat di Desa/Kecamatan Ngasem; Alastuwo Timur di Desa Ngunut, Kecamatan Dander; dan Kedungkeris di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu.

Pria itu juga menuturkan bahwa produksi awal Blok Cepu sebesar 20 ribu barel akhir tahun ini semuanya akan berasal dari lima sumur di lapangan Banyuurip yang saat ini sedang diselesaikan. "Kita akan berusaha akhir tahun ini sudah mulai berproduksi," tegasnya.

Pengeboran Tiga Sumur Banyuurip Selesai

Pengeboran tiga sumur kajian di lapangan Banyuurip wilayah Blok Cepu mampu memenuhi target yang ditentukan. Bahkan tiga sumur tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 265 hari.

"Jika ditarget 20 kami mampu menyelesaikan diangka 15 dan semua tekanan balik mampu kami atasi dengan Accumulatro yang memapu menhana tekanan sampi 10 ribu psi," kata Acam, Drilling Health Safety And Environment (HSE) PT Century Dinamic sebagai rekanan MCL dalam melakukan pengeboran di sumur Banyuurip. Dia menjelaskann pengboran tiga sumur yaitu A5, A4 dan A 3 telah selesai.

Pria asli Sunda itu kemudian menuturkan pengeboran tiga sumur tersebut menggunakan RIG 25 milik perusahannya. Menurutnya sumur A3 yang sudah selesai dibor memilki kedalam lebih dari 7 ribu feet. "Kalau di pengeboran tiga sumur di Banyuurip cukup memindahkan RIG beberap meter menggunakan hidrolik namun kalau Jambaran harus disusum kembali," tuturnya.

Seperti diketahui pemerintah menargetkan akhir 2008 Blok Cepu sudah berproduksi. Sedangkan produksi puncak mencapai 165 ribu barel per hari ditargetkan tercapai pada 2011. Minyak dari Blok Cepu akan disalurkan melalui pipa 20 inch menuju lepas pantai Sowan, Tuban, serta di Lepas Pantai Palang Tuban untuk selanjutnya disimpan sementara di FSO (floating storage Offshorre) yang berlabuh di lepas pantai Palang kemudian dikapalkan ke Cilacap Jawa Tengah untuk diolah sementara sebagian akan diambil pembeli. (ade)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/">http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_radar&id=210616&c=87

No comments: